Liburan Seru Keluarga Kecilku Part 1


Libur t'lah tiba ... libur t'lah tiba ... 
hore ... hore ... horee....
Simpanlah tas dan bukumu....
Lupakan keluh kesahmu....
Libur t'lah tiba ... libur t'lah tiba....
Hatiku gembira....


Yey ... liburan! Hari Selasa, tanggal 11 September 2018 adalah hari libur nasional untuk memperingati tahun baru islam. Setelah suami memutuskan untuk meliburkan diri di hari Senin, maka aku dan suami berencana untuk pergi berlibur untuk menyenangkan anak-anak. Pada edisi long week kali ini, kami memilih Jatim Park 3 sebagai tempat tujuan untuk menyenangkan anak-anak.

Hari Minggu pagi, kami berangkat menuju Malang. Sepanjang jalan dijejali oleh banyaknya kendaraan roda empat yang ingin menghabiskan liburan ke Malang, macet pun tidak terelakkan. Beruntungnya, selama perjalanan anak-anak tidak rewel seperti biasanya. Setelah menempuh perjalanan selama tiga jam lebih, akhirnya kami sampai di Malang pada pukul 13.30 Wib. Tanpa pikir panjang, aku memutuskan mencari hotel untuk beristirahat dan mengubah jadwal kunjungan ke Jatim Park 3 pada keesokan harinya.

Pondok Wisata Bwalk, menjadi pilihanku saat itu. Hotel dengan konsep gabungan sebagai tempat untuk bermalam, pujasera, sarana edukasi outbond dan hiburan ini merupakan sarana yang tepat untuk berlibur. Aku memilihnya melalui aplikasi traveloka. Tiba di hotel ini, aku dan keluarga disuguhi pemandangan yang sangat unik. Pujasera, taman hobit, jembatan gantung dan sungai kecil menjadi daya tarik tersendiri bagi para tamu. Namun sayang, keunikan tersebut tidak ditunjang oleh kamar hotel yang bersih. Lantai kamar kurang bersih, ada beberapa kerak yang membandel, begitu pula dengan kondisi kamar mandi. Fasilitas kamar, seperti almari pakaian, ketel air, teh/kopi, gelas, sikat dan pasta gigi tidak tersedia. Sedikt kecewa dan sempat melayangkan komplain, tapi resepsionis mengatakan bahwa fasilitas yang tersedia saat ini seperti itu. Aku merasa sedikit lega ketika melihat kamar yang aku pilih mempunyai ranjang yang cukup besar, dua single bed tanpa penyekat seukuran ranjang king size, menjadi sasaran kedua anakku untuk berguling-guling.

Energi anak-anak memang luar biasa, mereka tidak pernah merasa lelah sedikit pun. Setelah melakukan check in dan berguling-guling di ranjang, kedua anakku mengajak ayahnya menyeberangi jembatan gantung dan mendaki taman hobbit. Kekecewaanku memudar melihat keceriaan di wajah mereka berdua. Sebelum mengabulkan permintaan mereka, aku mengajaknya makan siang terlebih dahulu. Pujasera di hotel ini lumayan lengkap, dari masakan Indonesia hingga masakan western tersedia dengan harga yang cukup murah. Selesai makan siang, aku dan suami mengabulkan permintaan kedua anakku, balita full charge.

Balita Full Charge

Pujasera B-Walk

Taman Hobbit

Flying Fox dan jembatan gantung

Taman hobbit berada di seberang pujasera, dipisahkan oleh anak sungai berarus kecil dan dihubungkan dengan jembatan gantung. Dari atas jembatan gantung, kita bisa melihat beberapa orang mencoba bermain ATV di tepian sungai. Permainan yang cukup menguras tenaga, tidak hanya tepian sungai,  mereka juga harus berbasah-basahan melewati anak sungai yang berbatu. Medan ATV yang cukup terjal untuk dilalui.Hari menjelang senja, kami hanya mengambil beberapa spot foto di taman hobbit lalu kembali ke kamar untuk membersihkan diri dan beristirahat sejenak.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dilema Ibu Bekerja Atau Ibu Di Rumah

Menulis Novel Sejarah

Prof Dr Khoirul Anwar, Bapak Teknologi 4G

Perjalanan Dinas Yang Mengesankan Part 2

Teman Bahagia

ANAKKU, GURU KEHIDUPANKU

6 Rahasia Blue Sapphire yang Mempesona

Kekasih Mas Hendra (Lanjutan 1)

Kisah Monyet Nakal dan Tupai Pemaaf

Renungan, Momen di Setiap Sisi Kehidupan