Kisahku di Acara Mlaku Mlaku Nang Tunjungan




Mlaku-mlaku nang Tunjungan adalah acara rutin warga Surabaya yang digelar setiap bulan. Meski rutin digelar, aku dan keluarga belum pernah datang ke acara tersebut. Entah kenapa, September ini aku ingin mengajak keluarga kecilku menghadiri acara itu. Apa mungkin hawa liburan masih susah move on dariku?  Bukan ... bukan itu alasannya. Sebagai warga kota Surabaya, aku hanya ingin mengekspresikan rasa cintaku dengan meramaikan acara tersebut bersama keluarga tercinta. Apalagi, acara Mlaku-mlaku nang Tunjungan kali ini sengaja dihadirkan untuk tamu kongres ke-7 United Cities and Local Goverment (UCLG) Asia Pasific (ASPAC) 2018, kebayang kan bagaimana seru dan ramainya acara ini?

kami sekeluarga berangkat pada pukul 18.30 Wib. Aku sengaja berangkat sehabis Magrib untuk menghindari rombongan peserta UCLG-ASPAC dari berbagai negara yang ikut berkeliling ke jalan Tunjungan bersama Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Wah, banyak bule bertebaran, Dears  hehe....

Untuk masuk ke acara ini, pengunjung tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis ... tis ...tis ... tapi kalau  makan dan minum jangan lupa bayar, ya. Beragam kuliner tersaji di sepanjang jalan Tunjungan. Mulai dari street food, seperti cilok, sempol, hingga western food siap membuat lidah bergoyang salsa. Selain kuliner, ada juga hiburan dari band lokal, dan yang tidak kalah menarik adalah permainan musik tradisional yang dibawakan sangat apik oleh bapak-bapak berbaju adat. Tak kuasa mengabaikan momen tersebut, setelah mengamankan anak-anak, aku mulai mengabadikan kemeriahan tersebut dengan gawaiku.




Setelah melihat beberapa atraksi, aku tergoda untuk mencoba beberapa kuliner kekinian yaitu dingdot alias puding sedot dan shwarma. Setelah shwarmaku selesai dibuat, aku mengeluarkan dompet dan siap membayar pesananku. Namun betapa terkejutnya aku, isi dompet hanya recehan, aku lupa belum mengambil uang di ATM. Panik, itu sudah pasti. Aku mencoba memanggil suamiku yang sedang mengawasi anak-anak, tapi sayang suaraku yang merdu tidak sampai di telinganya. Aku rogoh isi tas, tanganku meraih sebuah amplop putih. Aku pun teringat kejadian beberapa minggu yang lalu ketika menghadiri acara penikahan seorang teman, karena salah jalan, aku lewat dari belakang kuade/pangggung pengantin. Saudara si pengantin menyambutku, mengajakku berbincang dan mempersilahkan aku mengambil makanan. Alhasil, aku lupa mengisi buku tamu dan memasukkan amplop. Huff ... kejadian memalukan, tapi bukan kah selalu ada hikmah dari setiap kejadian? Ya ... hikmahnya, aku bisa membayar pesananku tanpa harus mengulangi rasa malu untuk yang ke dua kalinya, yeey ... batal malu.



Setelah membayar pesanan, kami mencari tempat untuk menikmati kuliner kekinian yang aku beli. Pengunjung berjubel, agak susah mencari tempat untuk duduk. Mataku melihat sekeliling, ada satu tempat yang terlihat nyaman yaitu halaman Hotel Majapahit. Kami bergegas menuju tempat itu dan makan dengan tenang. Sehabis menyantap makanan dan minuman, petugas hotel keluar dari lobby. Dia meminta pengunjung yang duduk di halaman hotel untuk mencari tempat lain dengan alasan karena banyak tamu. Namun, permintaan petugas tersebut tidak dihiraukan. Pengunjung malah asyik berbincang dan menyantap makanannya.



Aku hanya tersenyum sambil mendampingi anakku bermain di taman hotel. Beberapa menit kemudian, pengunjung yang duduk di halaman hotel tiba-tiba berdiri dan berhamburan ke jalan. Mereka dikejutkan oleh teriakan anakku, "Bunda, ada ular ... ular...." Aku menarik anakku menjauh dari taman dan mengamati sekeliling taman. Ternyata oh ternyata ... hanya seekor ulat kecil yang menempel di daun. Petugas hotel dan beberapa orang yang tadi ikut mendekat hanya tersenyum tipis dan berkata, "Ealah ... nggapleki! Tiwas kaget!" Hahah ... itulah sedikit cerita seru dari acara Mlaku-mlaku nang Tunjungan kali ini. Kalian yang mengaku arek Suroboyo, ojok lali teko nang acara keren iki, yo!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dilema Ibu Bekerja Atau Ibu Di Rumah

Menulis Novel Sejarah

Prof Dr Khoirul Anwar, Bapak Teknologi 4G

Perjalanan Dinas Yang Mengesankan Part 2

Teman Bahagia

ANAKKU, GURU KEHIDUPANKU

6 Rahasia Blue Sapphire yang Mempesona

Kekasih Mas Hendra (Lanjutan 1)

Kisah Monyet Nakal dan Tupai Pemaaf

Renungan, Momen di Setiap Sisi Kehidupan