Kisah Monyet Nakal dan Tupai Pemaaf
Di
hutan, hiduplah seekor monyet yang sangat nakal bernama Onet. Perilakunya
hampir sama dengan manusia. Ia bisa berjalan tegap dengan kedua kaki belakang
dan mengambil atau meraih sesuatu dengan kedua tangan. Hal ini membuat nya
sombong. Selain sombong, Onet juga terkenal licik dan rakus. Dia sering merebut
makanan hewan lain seperti yang dia lakukan pada Poppy, tupai yang baik hati.
Siang
itu, Onet bermain di atas pohon. Dia bergelantungan dari satu pohon ke pohon
yang lain. Ketika Onet melompat ke pohon yang paling tinggi, ia melihat Poppy
sedang sibuk membawa makanan ke sarangnya.
âHai,
Poppy. Apa yang kamu lakukan?â Onet memandang Poppy dengan heran.
âHai
juga, Onet. Aku sedang menimbun makanan untuk persiapan musim kemarau.â Jawab
Poppy sambil meletakkan buah-buahan ke dalam sarang.
âHahaha
⊠Kamu ini memang tidak sepintar aku, ya! di hutan ini banyak sekali pohon
berbuah lebat. Kamu tidak perlu repot mengumpulkan makanan. Apa yang kamu
lakukan itu sia-sia,â hardik Onet sambil tersenyum sinis dan berlalu
meninggalkan Poppy.
Beberapa
hari kemudian, musim kemarau tiba. Sinar matahari begitu panas dan menyengat.
Air sungai menyusut dan tanah pun perlahan mengering. Banyak tumbuhan mengeluh
kekeringan. Untuk bertahan dari cuaca yang kering, mereka mulai mengugurkan
daunnya. Hewan-hewan pun hanya bisa berdiam di sarangnya.
Siang
itu, Onet merasa kelaparan. Tidak ada satu pun makanan di sarangnya. Dia pergi
berjalan menyusuri hutan untuk mencari makanan. Namun yang dia lihat hanya
pepohonan dengan daun yang kering. Dia mulai lelah dan kehausan. Tiba-tiba, dia
teringat kejadian beberapa hari yang lalu. Oh,
iya. Poppy mempunyai banyak timbunan makanan di sarangnya. Aku akan
mengambilnya, batin Onet. Tanpa berpikir panjang, ia pun bergegas ke sarang
Poppy. Sesampainya di sarang Poppy, ia berjalan mengendap. Onet mengintip
melalui jendela. Ia melihat Poppy sedang tidur pulas. Aha ⊠ini kesempatanku. Aku akan mengambil makanan Poppy. Dia tidak
akan tahu kalau aku yang mengambil makanannya, batinnya. Onet mengambil
beberapa buah yang ada di meja dan melahapnya dengan cepat. Kemudian, dia
mengambil buah-buahan yang tersisa dan
membungkusnya dengan taplak meja. Onet bergegas pergi meninggalkan sarang
Poppy.
Onet
merasa kekenyangan. Buah-buahan yang dia bawa juga terlalu berat. Dia tidak
dapat bergelantungan dan berlari dengan cepat. Dia berjalan sambil menyeret
taplak meja yang berisi buah-buahan. Belum jauh berjalan, Onet melihat tumpukan
buah tergeletak di tengah hutan. Sifat rakusnya muncul. Dia berniat mengambil
buah-buahan itu. Tapi alangkah sial nasib Onet. Kakinya menginjak jebakan
pemburu ketika dia berjalan mendekati tumpukan buah. Dia terkejut, salah satu
kakinya terangkat ke atas. Onet berteriak minta tolong, tapi tidak ada satupun
yang mendengarnya. Dia menangis histeris dan berdoa semoga ada yang membantunya
melepaskan diri.
Lama
menunggu bantuan datang, Onet tertidur dengan posisi kaki tergantung. Tiba-tiba
ada yang menarik tangannya. Dia terbangun sambil menjerit, âampuun ⊠ampun ⊠lepaskan
aku.â Ketika Onet membuka mata, ia melihat Poppy melompat-lompat di bawahnya.
âHai,
Onet. Apa yang terjadi padamu? Kenapa kakimu tergantung?â tanya Poppy sambil
mendongak ke atas.
âPoppy,
tolong aku. Lepaskan ikatan kakiku. Aku mohon,â Onet memasang tampang memelas.
âMengapa
taplak mejaku ada di sini? Buah-buahan itu ... oh, ternyata kamu pelakunya!â
Poppy menatap mata Onet penuh selidik.
âMaafkan
aku, Poppy. Tadi Perutku sangat lapar. Aku tidak menemukan buah-buahan di
hutan. Semua pepohonan mengering. Aku ingat kamu sibuk mengumpulkan buah-buahan
beberapa hari yang lalu. Lantas, aku memutuskan pergi ke sarangmu dan meminta
beberapa buah-buahan, tapi ternyata kamu sedang tidur. Aku mengambil
buah-buahan itu tanpa sepengetahuanmu. Sekali lagi, maafkan aku. Aku mohon,
tolong lepaskan ikatan di kakiku ini, Poppy.â Ucap Onet terisak.
Mendengar
pengakuan Onet, Poppy sangat marah sekali. Dia pergi meninggalkan Onet. Namun
baru beberapa langkah, dia berubah pikiran. Poppy memanjat pohon tempat Onet
tergantung. Dia merambat di tali yang membelit kaki Onet dan memotong tali itu dengan
menggunakan giginya. Gedebug ⊠Onet
terjatuh ke tanah. âAyo cepat lari sebelum pemburu datang melihat kita!â teriak
Poppy sambil melompat dari atas batang pohon.
Setelah
menemukan tempat yang aman, mereka berhenti untuk beristirahat. Dengan napas
yang masih tersengal, Onet memeluk Poppy. âTerimakasih, Poppy. Kamu memang
teman yang baik. Kamu sudah menyelamatkan nyawaku meskipun aku berbuat jahat
kepadamu. Maafkan aku, Poppy.â
âSudahlah,
Onet. Aku melakukan itu karena kamu adalah temanku. Hutan ini akan terasa sepi tanpamu.
Aku telah memaafkanmu sejak aku melepaskan ikatan itu, teman.â
Kedua
teman itu saling berpandangan dan tersenyum bahagia. Mereka berjalan beriringan sambil bernyanyi bersama. Kegembiraan Onet dan Poppy menarik perhatian hewan lain.
Semenjak kejadian itu, sikap Onet berubah menjadi lebih bersahabat. Sekarang,
dia mempunyai banyak teman. Mereka hidup rukun dan damai.
Hikmah : Memaafkan adalah tindakan
sederhana yang membawa kebahagiaan bagi orang di sekeliling kita.
#Tantanganodop4
#onedayonepost
#odpbatch6
#fiksi
Keren cernaknya đ
BalasHapusMakasih ^_^
Hapus