Bermain Dengan Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan detail sebuah karya tulis yang
menggambarkan isi dari awal sampai akhir. Berbeda dengan ringkasan biasa yang
hanya memberi tinjauan umum sebuah cerita, sinopsis memasukkan semua detail
alur, termasuk bagian akhir. Biasanya sinopsis diserahkan kepada agen atau
penerbit setelah Anda menyelesaikan sebuah novel, skenario, atau karya lain
yang cukup panjang. Sinopsis yang bagus menampilkan konflik utama dan
penyelesaiannya sekaligus menggambarkan perkembangan emosional karakter utama.
Anda perlu menyunting sinopsis dengan hati-hati karena biasanya sinopsis turut
menjadi bagian proposal naskah.
Membuat Garis Besar Sinopsis
1. Mulailah
membuat sinopsis setelah karya Anda selesai. Umumnya agen dan penerbit hanya
tertarik pada naskah yang telah selesai. Menuliskan sinopsis setelah naskah
selesai akan membantu Anda mengindentifikasi tokoh utama, alur, dan konflik.
Penulis
mapan yang telah menerbitkan buku biasanya diperbolehkan memasukkan proposal
naskah yang belum lengkap. Namun, hal ini sayangnya tidak berlaku bagi para
penulis baru.
Untuk
menulis sinopsis, Anda harus tahu bagaimana akhir cerita. Dalam sinopsis
tersebut harus ada penyelesaian cerita.
2. Buatlah
daftar karakter utama. Daftar karakter ini meliputi protagonis, love interest,
penjahat, atau tokoh pendukung. Hanya karakter-karakter terpenting yang perlu
Anda sebutkan dalam sinopsis. Sisihkan 1 atau 2 menit untuk menuliskan sosok
karakter-karakter utama Anda.
3. Ulas
titik-titik alur utama cerita. Sinopsis memuat busur narasi cerita. Busur ini
biasanya tidak memasukkan subplot, kecuali jika kehadirannya dianggap penting
bagi penarikan kesimpulan busur utama. Cobalah membuat garis besar konflik
utama, tindakan yang diambil, dan kesimpulan cerita.
Saat
menulis novel atau memoar, mungkin Anda perlu menuliskan satu kalimat
kesimpulan masing-masing bab. Contohnya, Anda bisa menulis, “Rory mencari
ayahnya dan bertemu dengan kawan lama.”
Jika
Anda menulis naskah drama atau skenario, buatlah daftar adegan di tiap babak.
Anda bisa menulis, “Rory memasuki gudang dan disambut sapaan.”
Jika
Anda hendak menawarkan kumpulan cerita pendek atau puisi, perkenalkan tema
besar masing-masing karya. Contohnya, Anda bisa menuliskan, “Kumpulan karya ini
menggali kenangan, masa kecil, dan kepolosan kanak-kanak.”
4. Kenali
keunikan cerita Anda. Penerbit dan agen membaca ratusan sinopsis setiap minggu.
Agar karya Anda tampil menonjol, soroti keunikan cerita. Gunakan cara pandang
ini untuk membuat sinopsis yang beda dan menarik.
Apakah
cerita Anda memiliki sudut pandang yang menarik? Jika demikian, Anda harus
menyebutkannya. Anda bisa mengatakan, “Kisah ini berpusat pada nasib orang
kerdil terakhir di sebuah kerajaan bawah tanah.”
Apakah
kisah Anda memiliki pelintiran alur (twist) yang unik? Anda boleh menyinggung
pelintiran alur ini sembari masih menyisakan sedikit misteri. Misalnya, “Jean
Paul segera menyadari bahwa si pembunuh bisa jadi dekat dengannya.”
Apakah
cerita Anda bakal disukai ceruk pasar tertentu? Mungkin Anda perlu menunjukkan
siapa yang akan tertarik dengan cerita ini. Contohnya, “Memoar ini menggali
arti menjadi anggota generasi yang hilang.”
5. Cermati
panjang ideal sinopsis. Setiap penerbit dan agen memiliki syarat berbeda untuk
panjang sinopsis. Sebelum menulis sinopsis, carilah dahulu informasi ini di
beberapa penerbit, rumah produksi, atau agen. Biasanya keterangan tersebut ada
dalam situs web resmi mereka. Panjang sinopsis novel biasanya antara 2
hingga 12 halaman. Panjang synopsis naskah skenario biasanya satu halaman.
Kebanyakan tidak lebih dari 400 kata.
Merancang Sinopsis
1. Tulislah
dalam sudut pandang orang ketiga. Sekalipun Anda menulis memoar atau buku
dengan sudut pandang orang pertama, selalu tulis sinopsis dari sudut pandang
orang ketiga, menggunakan “dia/ia” dan “mereka” sebagai kata ganti. Di
sepanjang sinopsis, sebutkan nama karakter-karakter utama beberapa kali.
Sebagian
besar rumah produksi film dan penerbit buku mungkin meminta Anda menulis nama
karakter dengan huruf kapital. Contohnya, Anda mungkin perlu menuliskan
“BAJURI”, bukan “Bajuri”.
2. Perkenalkan
karakter utama Anda dan konflik yang dihadapi di bagian awal. Paragraf pertama
sebaiknya digunakan untuk memperkenalkan seluruh karakter utama sembari
menyampaikan rangkuman umum seluruh alur. Paragraf pertama harus bisa menarik
perhatian pembaca tanpa harus tampil terlalu spesifik.
Contohnya,
Anda bisa mengawali paragraf dengan menyebutkan, “Ketika pesawat yang
ditumpanginya jatuh di daerah terpencil hutan hujan Amazon, Laura menyadari
bahwa untuk bertahan hidup, terlebih dahulu dia harus mengatasi iblis-iblis
yang bercokol dalam dirinya.”
Saat
memperkenalkan karakter lain, Anda harus menunjukkan kaitannya dengan karakter
utama. Contohnya, Anda bisa menuliskan, “Laura dihampiri satu-satunya penyintas
dalam peristiwa itu, seorang arkeolog misterius bernama Terry.”
3. Rangkum
peristiwa-peristiwa utama plot. Masukkan semua penghalang yang dihadapi karakter
dan jelaskan cara mereka mengatasinya. Hindari membahas subplot dan latar
belakang kejadian kecuali Anda anggap penting untuk membantu pembaca memahami
plot utama.
Contohnya,
Anda bisa menulis, "Setelah mengalahkan monster sungai, James meneruskan
perjalanan mencari kristal ajaib. Saat tiba di sebuah gua, ternyata mulut gua
itu tertutup. Demi mendapatkan bantuan, James pun rela memberikan pedangnya
kepada goblin.”
4. Akhiri
sinopsis dengan menyebutkan penyelesaian buku tersebut. Pembaca harus benar-benar
tahu bagaimana plot diselesaikan. Pada bagian ini, kurang tepat jika Anda
menambahkan informasi baru mengenai isi naskah. Hindari menuliskan sinopsis
tanpa menyampaikan akhir cerita. Penerbit atau agen perlu tahu akhir cerita
Anda.Anda bisa menuliskan, "Jun mengetahui bahwa Ginny telah mencuri
permata itu. Film diakhiri dengan polisi menangkap Ginny."
5. Tuliskan
hanya informasi penting. Sinopsis yang baik memasukkan apa yang karakter
lakukan, rasakan, hadapi, tanpa harus mengungkap setiap detail plot. Sebisa
mungkin abaikan dahulu karakter pendamping, dan cukup tuliskan
peristiwa-peristiwa penting dalam novel.Jangan masukkan dialog dalam sinopsis.
Lebih baik, rangkum kata-kata para karakter.
Untuk
karakter minor, sebutkan perannya, bukan nama. Daripada mengatakan, “Lewis,
seorang pemain saksofon yang Joe jumpai pada suatu malam”, lebih baik “Joe
berjumpa seorang pemain saksofon.
6. Tunjukkan
perkembangan karakter dan emosinya. Saat mengembangkan plot, Anda harus
menjelaskan apa yang karakter Anda pelajari dan rasakan di sepanjang novel.
Gali kondisi mental dan emosional tokoh protagonis di setiap pelintiran plot
atau peristiwa baru.
Contohnya,
“Digiring oleh penemuan barunya. Cecilia bergegas menghubungi Horatio, dan
seketika terkejut saat menyadari bahwa pria itu sudah mati.”
7. Hindari
memuji tulisan sendiri. Meskipun ingin membuat sinopsis yang menarik, hindari
mengomentari kualitas karya Anda sendiri. Lebih baik Anda membiarkan plot
cerita menunjukkan kelasnya.
Jangan
gunakan frasa seperti “dalam sebuah adegan yang menguras air mata” atau “dalam
kilas balik yang mengesankan”. Langsung jelaskan peristiwa dalam adegan
tersebut.
Jangan
menganggap pembaca bisa langsung merasakan yang dialami karakter. Contohnya,
jangan tulis, “Pembaca akan terkesima saat mengetahui apa rencana Lord Melvin
terhadap Lady Betty.” Lebih baik tuliskan, “Saat Lady Betty melewati kastel
itu, perlahan dia menyadari maksud Lord Melvin.”
Menyunting Sinopsis
1. Susun
sinopsis Anda dengan format yang telah ditentukan penerbit. Setiap penerbit
atau agen memiliki panduan format sinopsis. Meskipun demikian, biasanya Anda
diminta menggunakan spasi ganda saat menulis. Untuk fon, gunakan ukuran 12 pt
seperti pada Times New Roman.
Jika
Anda tidak menemukan panduan apa pun, tuliskan nama dan judul karya di atas
tiap halaman. Selalu gunakan marjin 1 inci (atau 2,54 cm) untuk naskah
yang hendak Anda ajukan.
2. Periksa
kembali sinopsis Anda. Segala sesuatu yang Anda serahkan kepada penerbit atau
agen harus benar-benar bagus. Bacalah baik-baik karya Anda dan hapus kesalahan
tik, kesalahan eja, kesalahan tata bahasa, ataupun kata yang hilang.
Sunting
pula sinopsis Anda agar ringkas dan padat. Hapus kata-kata, frasa, atau kalimat
klise yang tidak perlu. Bacalah seluruh sinopsis keras-keras untuk menyisir
kesalahan yang ada. Tidak ada salahnya menggunakan jasa penyunting untuk
memeriksa sinopsis Anda.
3. Minta
seseorang membaca sinopsis Anda. Hubungi teman atau penyunting profesional dan
minta mereka membaca sinopsis tersebut. Mereka akan memberikan saran dan
masukan tentang apa yang perlu diubah dalam sinopsis tersebut sebelum Anda
mengirimkannya ke agen atau penerbit.
4. Buatlah
sinopsis khusus untuk masing-masing penerbit atau agen. Jangan kirimkan
sinopsis yang sama ke semua penerbit. Lebih baik periksa dahulu panduan
pengiriman naskah ke masing-masing agen atau penerbit dan sesuaikan sinopsis
Anda dengan itu.
Contohnya,
sebuah penerbit mensyaratkan sinopsis hanya satu halaman. Jika demikian,
berfokuslah hanya pada konflik utama. Atau, penerbit lain mungkin mensyaratkan
sinopsis sebanyak empat halaman. Nah, di sini Anda bisa menulis sinopsis lebih
detail. Jika sinopsis Anda tidak ditulis sesuai keinginan penerbit,
mungkin mereka tidak akan membacanya.
5. Kirimkan
sinopsis Anda dengan surat pengantar dan sampel. Biasanya, sinopsis menjadi
bagian proposal yang mungkin membutuhkan surat pengantar dan contoh karya.
Setiap penerbit dan agen memiliki panduan pengiriman naskah. Jadi, bacalah
peraturan pengiriman naskah dengan teliti.
Surat
pengantar sebaiknya berisi rangkuman singkat karya, paragraf pendek yang
menjelaskan siapa Anda, dan alasan mengapa agen harus menerima karya Anda.
Untuk
sampel, Anda bisa memasukkan 1 atau 2 bab, 1 atau 2 aksi skenario, atau salah
satu cerpen Anda. Biasanya, yang kerap ditampilkan adalah adegan atau bab
pertama.
Selamat membuat synopsis dan jangan ragu untuk tetap menulis.
Salam, Literasi!
Komentar
Posting Komentar