Kenali dan Cegah Stunting Pada Balita
Hari minggu pagi kemarin, saya dan bocah-bocah sedang tidak lagi bepergian
seperti biasanya karena si ayah sedang ada acara outbond kantor. Aktifitas
duabalita saya hanya bermain sepeda di halaman rumah. Sementara itu,
karena tugas bebersih rumah dan masak sudah terlaksana, saya bersantai sejenak
menikmati beberapa sajian acara di televisi. Salah satu acara berhasil
menghentikan saya memencet-mencet remote untuk mengganti channel. Acara tentang
kesehatan keluarga yang sedang membahas tentang stunting. Kata
yang asing di telinga saya itu berhasil membuat saya duduk manis di depan
televisi. Apakah Anda juga sama seperti saya, asing dengan kata stunting?
Yuk, simak beberapa informasi yang berhasil saya rekap berikut ini.
Kebanyakan orang tua hanya melihat
perkembangan dan pertumbuhan anaknya dari berat badan saja. Jika berat badan
cukup atau melihat pipi anaknya sudah sedikit tembam, maka dianggap anak
tersebut sudah sehat. Padahal, tinggi badan tak kalah penting untuk dipantau.
Banyak yang tidak menyadari bahwa anak pendek adalah permasalahan gizi yang
cukup buruk bagi kesehatan anak. Apa dampak dari tinggi badan anak pendek? Apa
penyebabnya?
Tubuh anak pendek bisa jadi tanda gangguan pertumbuhan stunting
Stunting adalah kondisi di mana anak
mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan ia lebih pendek ketimbang
teman-teman seusianya. Banyak yang tak tahu kalau anak pendek adalah tanda dari
adanya masalah pertumbuhan si kecil. Apalagi, jika stunting dialami oleh anak yang
masih di bawah usia 2 tahun. Hal ini harus segera ditangani dengan segera dan
tepat. Pasalnya stunting adalah kejadian yang tak bisa dikembalikan seperti
semula jika sudah terjadi.
Kondisi ini disebabkan
oleh tidak tercukupinya asupan gizi anak, bahkan sejak ia masih di dalam
kandungan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa 20% kejadian stunting
sudah terjadi ketika bayi masih berada di dalam kandungan. Kondisi ini
diakibatka oleh asupan ibu selama kehamilan kurang berkualitas, sehingga
nutrisi yang diterima janin sedikit. Akhirnya, pertumbuhan di dalam kandungan
mulai terhambat dan terus berlanjut setelah kelahiran.
Selain itu, stunting juga bisa terjadi
akibat asupan gizi saat anak masih di bawah usia 2 tahun tidak tercukupi. Entah
itu tidak diberikan ASI eksklusif ataupun MPASI (makanan
pendamping ASI) yang diberikan kurang mengandung zat gizi yang berkualitas.
Banyak teori yang menyatakan bahwa
kurangnya asupan makanan yang mengandung zink zat besi, serta protein ketika
anak masih berusia balita, adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan
kejadian ini.
Bagaimana saya bisa tahu kalau anak pendek?
Hal ini sebenarnya bisa Anda ketahui jika
Anda memantau pertumbuhan serta perkembangan si kecil sejak ia lahir. Beberapa
gejala dan tanda lain yang terjadi kalau anak mengalami gangguan pertumbuhan:
- Berat badan tidak naik, bahkan cenderung menurun
- Perkembangan tubuh terhambat, seperti telat menarche (menstruasi pertama anak perempuan)
- Anak mudah terkena penyakit infeksi
Sementara, untuk tahu apakah tinggi anak
normal atau tidak, Anda harus secara rutin memeriksakannya ke pelayanan
kesehatan terdekat. Misalnya saja, membawa si kecil ke Posyandu atau Puskesmas
terdekat setiap bulan.
Apa dampaknya jika anak pendek sejak kecil?
Anak pendek sebenarnya mengalami gangguan
pertumbuhan. Jika tidak ditangani dengan baik maka akan memengaruhi
pertumbuhannya hingga ia dewasa nanti, tidak cuma dampak fisik saja. Berikut
adalah risiko yang dialami oleh anak pendek atau stunting di kemudian hari.
- Kesulitan belajar
- Kemampuan kognitifnya lemah
- Mudah lelah dan tak lincah dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya
- Risiko untuk terserang penyakit infeksi lebih tinggi
- Risiko mengalami berbagai penyakit kronis (diabetes, penyakit jantung, kanker, dan lain-lain) di usia dewasa
Ketika dewasa nanti, bahkan dilaporkan
bahwa anak pendek akan memiliki tingkat produktifitas yang rendah dan sulit
bersaing di dalam dunia kerja. Ya, stunting adalah masalah gizi yang berdampak
hingga anak berusia lanjut usia apabila tidak ditangani segera.
Apakah stunting masih bisa diatasi dan diperbaiki?
Sayangnya, stunting adalah kondisi gangguan
pertumbuhan yang tidak bisa dikembalikan seperti semula. Maksudnya, ketika
seorang anak sudah stunting atau pendek sejak ia masih balita, maka
pertumbuhannya akan terus lambat hingga ia dewasa.
Saat pubertas, ia tidak dapat mencapai
pertumbuhan maksimal akibat sudah terkena stunting di waktu kecil. Meskipun,
Anda telah memberikannya makanan yang kaya akan gizi, namun tetap saja
pertumbuhannya tidak dapat maksimal.
Namun, tetap penting bagi Anda memberikan
berbagai makanan yang bergizi tinggi agar mencegah kondisi si kecil
semakin buruk dan gangguan pertumbuhan yang ia alami semakin parah. Oleh karena
itu, sebenarnya hal ini dapat dicegah dengan cara memberikan nutrisi yang
maksimal saat awal-awal kehidupannya, yaitu 1.000 hari pertama kehidupan.
Jika Anda mengetahui bahwa si kecil
mengalami kondisi ini, maka sebaiknya segera konsultasikan pada dokter anak
Anda, agar cepat teratasi.
Komentar
Posting Komentar